Zenix dan Yaris Cross Hybrid Diskon PPnBM, Harga Turun Rp 13 Juta
Pemerintah Indonesia akhirnya memberikan insentif untuk mobil hybrid berupa diskon PPnBM DTP sebesar 3 persen pada tahun ini. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 4 Februari 2025 lalu.

Dengan adanya insentif ini, harga mobil hybrid menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Apa Itu PPnBM DTP dan Bagaimana Cara Kerjanya?
PPnBM DTP (Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah) berarti bahwa sebagian pajak yang harus dibayar oleh konsumen atas pembelian mobil hybrid akan ditanggung oleh pemerintah. Ini bertujuan untuk mendorong adopsi kendaraan hemat energi dan mengurangi emisi karbon.
Secara sederhana, insentif ini membuat beban pajak konsumen lebih ringan. Sebagai contoh, mobil hybrid yang sebelumnya terkena PPnBM sebesar 6 persen, dengan adanya kebijakan ini, pajaknya turun menjadi 3 persen, sehingga harga jualnya menjadi lebih murah.
Mobil Apa Saja yang Berhak Mendapatkan Insentif PPnBM?
Insentif ini berlaku untuk beberapa kategori mobil hybrid yang memenuhi persyaratan, yaitu:
- Mild Hybrid Electric Vehicle (MHEV) – Teknologi ini mengandalkan sistem listrik untuk meningkatkan efisiensi mesin konvensional.
- Full Hybrid Electric Vehicle (HEV) – Mobil yang dapat beroperasi dengan tenaga listrik dan bahan bakar secara bergantian.
- Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) – Mobil yang dapat diisi ulang melalui sumber listrik eksternal dan memiliki jangkauan mode listrik lebih jauh dibandingkan HEV.
Salah satu produsen yang mendapatkan manfaat dari kebijakan ini adalah Toyota, yang telah mengonfirmasi bahwa model Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV masuk dalam daftar penerima insentif.
Toyota Astra Motor menyatakan bahwa dengan kebijakan ini, harga jual mobil hybridnya akan mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, mengatakan, “PMK sudah keluar, sekarang menunggu sedikit lagi juklak dari Kemenperin. Berdasarkan perhitungan kami, Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV bisa mendapatkan pengurangan sekitar Rp 10 juta sampai Rp 13 juta berkat insentif PPnBM DTP,” ujarnya kepada Kompas.com (9/2/2025).
Berikut daftar harga terbaru setelah insentif:
- All New Kijang Innova Zenix HEV: Rp 483,9 juta hingga Rp 632 juta
- All New Yaris Cross HEV: Rp 446,7 juta hingga Rp 461,2 juta
Dampak Insentif PPnBM terhadap Pasar Otomotif
1. Meningkatkan Daya Tarik Mobil Hybrid
Salah satu hambatan utama bagi masyarakat dalam membeli mobil hybrid adalah harga yang lebih tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar konvensional. Dengan adanya insentif ini, harga mobil hybrid menjadi lebih kompetitif dan dapat menarik lebih banyak konsumen untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
2. Mendorong Investasi dan Produksi Lokal
Salah satu syarat utama bagi mobil hybrid untuk mendapatkan insentif ini adalah harus diproduksi di Indonesia. Ini menjadi dorongan besar bagi pabrikan otomotif untuk meningkatkan investasi mereka di Tanah Air. Dengan semakin banyaknya produksi lokal, industri otomotif Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan membuka lapangan kerja baru.
3. Mengurangi Emisi Karbon dan Ketergantungan pada BBM
Mobil hybrid dikenal lebih hemat bahan bakar dan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar bensin atau diesel konvensional. Dengan semakin banyaknya mobil hybrid di jalan, kualitas udara di perkotaan bisa lebih baik dan ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar minyak (BBM) juga dapat berkurang.
4. Membantu Konsumen dalam Penghematan Jangka Panjang
Selain harga yang lebih murah karena insentif PPnBM, mobil hybrid juga menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Artinya, meskipun harga awalnya masih sedikit lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional, dalam jangka panjang, pemilik mobil hybrid akan menghemat lebih banyak uang karena konsumsi bahan bakarnya lebih irit.
BACA JUGA :Deretan Mobil Elektrifikasi Honda Siap Jelajah Kota Malang
Persyaratan Mobil Hybrid agar Dapat Insentif PPnBM
Untuk bisa mendapatkan insentif ini, mobil hybrid harus memenuhi sejumlah syarat teknis yang telah ditetapkan pemerintah. Beberapa di antaranya:
- Diproduksi di Indonesia sesuai dengan ketentuan Low Carbon Emission Vehicle (LCEV)
- Kapasitas mesin yang sesuai dengan regulasi
- Konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 yang memenuhi standar
- Tipe baterai dan teknologi kelistrikan yang digunakan
- Logo atau identitas sebagai kendaraan hybrid yang jelas
Jika semua syarat tersebut terpenuhi, Kementerian Perindustrian akan mengeluarkan surat penetapan yang menyatakan bahwa mobil dan perusahaan ATPM berhak mendapatkan insentif ini. Setelah itu, Kementerian Keuangan akan mengimplementasikan kebijakan tersebut pada sistem pajak.
Tantangan dan Kendala Implementasi Insentif PPnBM
Meskipun insentif ini memberikan manfaat besar, ada beberapa tantangan yang masih perlu diatasi, seperti:
- Kesiapan Infrastruktur
- Mobil hybrid, terutama PHEV, membutuhkan infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas di Indonesia.
- Investasi di stasiun pengisian listrik dan jaringan listrik yang stabil masih perlu ditingkatkan.
- Kurangnya Sosialisasi ke Konsumen
- Banyak masyarakat masih belum memahami sepenuhnya keuntungan mobil hybrid dan insentif yang diberikan.
- Perlu ada kampanye edukasi lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran konsumen.
- Persaingan dengan Mobil Listrik Murni (EV)
- Dengan semakin populernya mobil listrik (EV), mobil hybrid harus tetap menawarkan keunggulan kompetitif dalam efisiensi bahan bakar dan harga.
Insentif PPnBM sebagai Langkah Positif untuk Mobil Hybrid
Kebijakan insentif PPnBM DTP yang diterapkan pemerintah Indonesia merupakan langkah positif dalam mendorong adopsi kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Dengan adanya insentif ini, harga mobil hybrid menjadi lebih kompetitif, sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa beralih ke teknologi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Toyota sebagai salah satu produsen otomotif terbesar di Indonesia telah menyambut baik kebijakan ini dengan memberikan penyesuaian harga pada model Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV. Ke depan, diharapkan lebih banyak produsen otomotif lain yang ikut serta dalam program ini sehingga pilihan mobil hybrid bagi konsumen semakin beragam.
Meski masih ada tantangan yang perlu diatasi, insentif ini memberikan dorongan besar bagi industri otomotif Indonesia menuju era kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan dukungan kebijakan yang tepat, masa depan mobil hybrid dan kendaraan listrik di Indonesia semakin cerah.