Mobilitas Baru di Stasiun MRT Bundaran HI, Inovasi dari Jepang yang Menarik Warga
JAKARTA, techytimenews.com – Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) kini menjadi pusat perhatian berkat alat mobilitas baru yang diperkenalkan pada Kamis (26/12/2024). Alat inovatif ini melintas dari pintu A (arah Bundaran HI) ke pintu B (arah Kedutaan Besar Jepang), memberikan pengalaman baru bagi pengguna MRT.

Awalnya, banyak warga yang ragu untuk mendekat ke alat mobilitas tanpa pengemudi ini. Namun, rasa penasaran mereka meningkat setelah melihat tiga orang melintas seolah “melayang” di tengah stasiun MRT. Situasi ini membuat banyak pengunjung mendekati alat tersebut untuk memahami cara kerjanya.
Teknologi dan Fitur Keamanan Canggih
Alat mobilitas baru ini, yang diproduksi oleh startup Jepang Gekidaniino (iino), beroperasi secara otomatis sesuai rute yang telah diprogram. Dengan desain minimalis berbahan lapisan kayu, alat ini dirancang untuk memudahkan pergerakan penumpang antara dua pintu utama stasiun.
- Operasi Otomatis dan Aman
Alat mobilitas ini dilengkapi teknologi canggih yang memungkinkan berhenti mendadak jika mendeteksi manusia dalam jarak kurang dari satu meter. Sistem keamanan ini memastikan tidak ada tabrakan dengan pejalan kaki di area stasiun yang ramai. - Kecepatan yang Ramah Pengguna
Alat ini bergerak dengan kecepatan maksimal lima kilometer per jam, sehingga memberikan rasa aman bagi pengguna, terutama yang baru pertama kali mencobanya. Selain itu, alat ini memiliki tiga pegangan besi yang dilengkapi tombol rem untuk menambah kenyamanan pengguna. - Efisiensi Waktu Tempuh
Dengan menaiki alat ini, jarak dari pintu A ke pintu B dapat ditempuh dalam waktu sekitar lima menit. Meskipun terkadang alat ini berhenti mendadak karena anak kecil yang penasaran, waktu perjalanan tetap efisien.
Respons Masyarakat dan Potensi Pengembangan
Booth informasi yang berada di dekat pintu A menjadi pusat perhatian, terutama di kalangan anak muda yang ingin mencoba pengalaman baru ini. Petugas di booth tersebut menjelaskan cara kerja alat kepada pengunjung, yang kemudian mendorong beberapa orang untuk mencobanya langsung.
Pengunjung yang telah mencoba alat mobilitas ini merasa bahwa inovasi ini sangat membantu dan nyaman, terutama di area stasiun dengan volume pengunjung yang tinggi. Ke depan, teknologi seperti ini diharapkan dapat diterapkan di stasiun lain untuk meningkatkan kenyamanan penumpang transportasi umum.