Skip to content
TECHYTIMENEWS | Menginformasikan Inovasi Tren dan Transformasi Digital
Menu
  • Home
    • Blog
  • Global
  • Teknologi
    • Otomotif
  • Inovasi
  • Digital
    • Tren
    • Internet
Menu

6 Teknologi AI China yang Tantang Dominasi AS

Posted on March 27, 2025

6 Teknologi AI China yang Tantang Dominasi AS

China kian menunjukkan taringnya di panggung teknologi global, terutama dalam pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Dalam beberapa bulan terakhir, Negeri Tirai Bambu memamerkan sederet teknologi AI canggih yang menjadi perbincangan dunia, termasuk kehadiran DeepSeek, Manus AI, dan chip kuantum super cepat Zuchongzhi-3.

6 Teknologi AI China yang Tantang Dominasi AS
6 Teknologi AI China yang Tantang Dominasi AS

Ambisi Besar China di Balik Lompatan Teknologi

Ketiga teknologi tersebut bukan sekadar pencapaian biasa, melainkan simbol ambisi besar China untuk menyaingi dominasi Amerika Serikat dalam industri AI global.

Meskipun menghadapi berbagai sanksi dan pembatasan teknologi dari AS sejak era pemerintahan Presiden Donald Trump, China justru semakin agresif membangun ekosistem AI mandirinya.

Persaingan Semakin Memanas

Persaingan antara dua raksasa dunia ini pun makin memanas. Dalam upaya menandingi dominasi

AI dari Negeri Paman Sam, China meluncurkan berbagai inovasi yang berhasil mencuri perhatian pasar dan pengguna global. Lantas, apa saja teknologi AI asal China yang siap mengguncang dominasi Amerika?

DeepSeek: Penantang Serius OpenAI dan Google

Salah satu gebrakan terbesar dalam AI adalah DeepSeek. Dikembangkan oleh startup High Flyer asal Hangzhou

dan dipimpin oleh Liang Wenfeng, DeepSeek hadir sebagai chatbot cerdas yang bukan sekadar alat percakapan biasa, namun sebagai pesaing tangguh bagi OpenAI dan Google.

Sejak peluncurannya, DeepSeek langsung melejit sebagai aplikasi gratis teratas di Apple App Store di 111 negara

dan menduduki peringkat pertama di Google Play Store di 18 negara. Aplikasi ini mampu menjawab pertanyaan, menganalisis data, serta menghasilkan konten kreatif secara cepat dan efisien.

Model AI Unggulan: DeepSeek V3 dan R-1

Kesuksesan DeepSeek didukung oleh dua model utama, yaitu DeepSeek V3 dan DeepSeek R-1. Model V3 dirilis pada Desember 2024

dengan arsitektur Mixture-of-Experts (MoE) berisi 671 miliar parameter, namun hanya 37 miliar parameter yang aktif per token, menjadikannya hemat energi komputasi.

Pada Januari 2025, DeepSeek kembali mencuri perhatian dengan meluncurkan DeepSeek R-1, versi lanjutan dengan kemampuan penalaran lebih tinggi.

R-1 ini bahkan dikembangkan menggunakan chip AI spesifikasi rendah, namun mampu menangani tugas kompleks seperti logika berantai, pemrograman, hingga matematika tingkat lanjut.

Baca juga:Penyalahgunaan AI Berisiko Perparah Kesenjangan Gender

Efisiensi Luar Biasa dan Dampak Global

Menariknya, DeepSeek R-1 dilatih hanya dalam dua bulan dengan biaya sekitar 6 juta dolar AS (sekitar Rp 97 miliar), jauh lebih murah dibanding GPT-4 dari OpenAI yang menghabiskan sekitar 63 juta dolar AS.

Efisiensi ini membuat DeepSeek menjadi ancaman nyata bagi para raksasa AI global.

Pada Januari 2025, lonjakan popularitas DeepSeek bahkan berdampak signifikan di pasar saham.

Saham Nvidia, pemasok chip AI terbesar dunia, anjlok hampir 17 persen dalam satu hari dan kehilangan

nilai pasar sebesar 588,8 miliar dolar AS — mencetak rekor kerugian terbesar dalam sejarah bursa saham.

Manus AI: Agen Cerdas yang Mandiri

Teknologi AI revolusioner lainnya dari China adalah Manus AI, dikembangkan oleh startup Monica dan diluncurkan pada 6 Maret 2025.

Berbeda dengan asisten AI tradisional, Manus AI hadir sebagai agen otonom yang mampu menjalankan tugas kompleks secara mandiri.

Manus AI menjembatani kesenjangan antara niat pengguna dan eksekusi, tanpa membutuhkan perintah berulang. Mulai dari membuat laporan, menganalisis data, merancang perjalanan, hingga menyusun strategi konten — semuanya bisa dilakukan tanpa intervensi manual yang terus-menerus.

Masa Depan Teknologi AI China

Dengan kehadiran DeepSeek dan Manus AI, China telah membuktikan bahwa mereka tidak hanya mampu

mengejar ketertinggalan dalam pengembangan AI, tetapi bahkan mampu menjadi pemimpin baru dalam

beberapa aspek. Ambisi ini diperkuat dengan proyek-proyek AI lainnya, termasuk chip kuantum Zuchongzhi-3, sistem pengawasan pintar, dan pengembangan robot otonom.

Dalam beberapa tahun ke depan, dunia akan terus menyaksikan bagaimana peta kekuatan AI global berubah.

China, dengan inovasi dan efisiensi biaya yang agresif, akan terus menjadi penantang serius dominasi teknologi Amerika Serikat.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita terbaru

  • Asus Zenfone 12 Ultra Langsung di Computex 2025 Taiwan, Desain Cantik Kamera Menarik
  • Gaet Telkom Akses Cs Jala Lintas Media Perluas Koneksi Internet Rumah
  • Tecno Pova Curve 5G Resmi Rilis, HP Tipis dengan Baterai Besar
  • Laptop Xiaomi Redmi Book 14 Ryzen Edition Resmi, Ini Harganya
  • Cara Lapor Konten Meresahkan di Media Sosial, Ini Daftar Kanalnya

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024

Categories

  • Digital
  • Global
  • Inovasi
  • Internet
  • Otomotif
  • Teknologi
  • Tren
  • Uncategorized
©2025 TECHYTIMENEWS | Menginformasikan Inovasi Tren dan Transformasi Digital | Design: Newspaperly WordPress Theme