Skip to content
TECHYTIMENEWS | Menginformasikan Inovasi Tren dan Transformasi Digital
Menu
  • Home
    • Blog
  • Global
  • Teknologi
    • Otomotif
  • Inovasi
  • Digital
    • Tren
    • Internet
Menu
Pasar Insurtech Di Indonesia

Pasar Insurtech Di Indonesia Diprediksi Tumbuh 18 Persen 2030

Posted on June 9, 2025

Pasar Insurtech Di Indonesia Diprediksi Tumbuh 18 Persen 2030 menunjukkan perkembangan yang sangat menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir.

Seiring dengan masifnya penetrasi teknologi digital ke berbagai lini kehidupan, industri asuransi pun mengalami transformasi besar melalui adopsi inovasi teknologi, menjadikan layanan perlindungan risiko lebih mudah diakses, efisien, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

Insurtech merupakan kolaborasi antara teknologi digital dan layanan asuransi, yang bertujuan untuk menyederhanakan proses, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperluas jangkauan perlindungan kepada masyarakat, khususnya kalangan yang belum terjangkau oleh sistem asuransi konvensional.

Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, transparan, dan berbasis data, insurtech menjadi motor penggerak inklusi asuransi di era digital.

Pasar Insurtech Di Indonesia Proyeksi Pertumbuhan

Asuransi Jiwa

Mengacu pada laporan terbaru dari lembaga riset Data Mobility Foresight, nilai pasar insurtech di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai USD 8,5 miliar atau setara dengan sekitar Rp 138 triliun.

Proyeksi pertumbuhan yang diestimasikan berada pada kisaran 16 hingga 18 persen per tahun (compound annual growth rate/CAGR) untuk periode 2025 hingga 2030.

Laporan tersebut menyoroti beberapa faktor utama yang mendorong percepatan pertumbuhan sektor insurtech di Indonesia, antara lain meningkatnya digitalisasi layanan keuangan, tingginya permintaan konsumen terhadap produk asuransi berbasis teknologi, serta penguatan ekosistem keuangan digital melalui kolaborasi antara perusahaan teknologi finansial (fintech) dan penyedia asuransi.

Dalam pemetaan segmen pasar, asuransi jiwa dan asuransi kesehatan masih mendominasi, sedangkan sektor asuransi properti, asuransi perjalanan, serta produk asuransi terpadu diprediksi akan mengalami akselerasi pertumbuhan dalam beberapa tahun ke depan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi aset dan jiwa.

Adopsi oleh Konsumen Pemula

Bryan Silfanus, Chief Executive Officer dari perusahaan insurtech lokal SalingJaga, menyampaikan bahwa tren positif ini juga tercermin dalam peningkatan partisipasi pengguna pemula pada layanan asuransi berbasis digital.

Sejak peluncuran produk asuransi jiwa syariah digital “SalingJaga Keluarga” pada awal 2024, perusahaan tersebut berhasil menjaring lebih dari 200.000 anggota hingga Mei 2025.

“Mayoritas peserta merupakan pengguna yang baru pertama kali mengikuti program asuransi jiwa. Ini menjadi indikator bahwa insurtech memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh oleh layanan asuransi konvensional,” ujar Bryan dalam keterangan resminya, Senin (9/6/2025).

Ia menambahkan, insurtech berperan sebagai pintu masuk yang efektif bagi masyarakat awam untuk mulai memahami dan memanfaatkan manfaat asuransi secara lebih inklusif, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kontribusi Signifikan terhadap Industri Asuransi

Dalam laporan terpisah yang dirilis oleh Fintech Futures, disebutkan bahwa total nilai gabungan pasar asuransi jiwa dan non-jiwa di Indonesia pada tahun 2024 mencapai USD 37,22 miliar, dan diproyeksikan akan meningkat menjadi USD 46,72 miliar pada 2029.

Dari angka tersebut, insurtech memberikan kontribusi sebesar 22,8 persen terhadap keseluruhan nilai pasar asuransi nasional.

Peran strategis insurtech dalam mendorong efisiensi dan perluasan pasar semakin diperkuat dengan berbagai pengakuan internasional.

Insurtech Indonesia diproyeksikan tumbuh pesat pada 2025

Salah satu pencapaian membanggakan datang dari SalingJaga, yang berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam ajang InsureTech Connect (ITC) Asia InsurTech Awards 2025.

“Kami sangat bersyukur atas apresiasi yang diberikan oleh komunitas global insurtech. Ini menjadi dorongan moral dan profesional bagi kami untuk terus berinovasi dalam menghadirkan layanan asuransi syariah digital yang sesuai dengan nilai-nilai lokal namun kompetitif secara global,” ungkap Bryan.

Masa Depan Industri Insurtech di Tanah Air

Data Mobility Foresight memproyeksikan bahwa prospek insurtech di Indonesia akan semakin cerah, seiring dengan makin meluasnya penerapan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), teknologi blockchain, serta Internet of Things (IoT) dalam sistem operasional industri asuransi.

Penerapan teknologi tersebut diharapkan dapat menghadirkan model bisnis baru yang lebih adaptif terhadap kebutuhan pelanggan.

Di antaranya adalah penerapan verifikasi identitas digital, pemanfaatan data real-time untuk pencegahan risiko, serta pengembangan produk hiperpersonalisasi yang dirancang sesuai profil dan perilaku masing-masing individu.

Konvergensi antara sektor asuransi dengan layanan kesehatan, perbankan, hingga industri mobilitas seperti otomotif dan transportasi daring turut menjadi katalis pengembangan ekosistem layanan terintegrasi yang berpusat pada pengguna. Pendekatan ini dinilai dapat memberikan nilai tambah sekaligus meningkatkan retensi pelanggan dalam jangka panjang.

Baca Juga : Asus Zenfone 12 Ultra Langsung di Computex 2025 Taiwan, Desain Cantik Kamera Menarik

Peningkatan kejelasan regulasi dari otoritas terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, juga menjadi faktor penentu dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan insurtech. Kolaborasi antara perusahaan rintisan (startup) dengan entitas asuransi mapan mendorong lahirnya model-model bisnis yang berkelanjutan dan terpercaya.

Dengan dukungan teknologi, regulasi yang progresif, dan semangat kolaboratif antar pelaku industri, insurtech diperkirakan akan menjadi pilar utama dalam reformasi sektor asuransi nasional ke depan.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita terbaru

  • Kenapa FYP TikTok Isinya Itu-itu Saja? Ini Penyebab dan Cara Mengubahnya
  • Adu Foto AI Buatan ChatGPT dan Google Gemini, Mana Lebih Realistis?
  • Viral di Medsos Gambar AI Realistis yang Dibuat dengan Gemini, Ini Caranya
  • Norton Motorcycles Buka Pasar di Indonesia, Berikut Keunggulannya
  • Akamai Serangan DDoS Meningkat di Asia Pasifik

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024

Categories

  • Digital
  • Global
  • Inovasi
  • Internet
  • Otomotif
  • Teknologi
  • Tren
  • Uncategorized
©2025 TECHYTIMENEWS | Menginformasikan Inovasi Tren dan Transformasi Digital | Design: Newspaperly WordPress Theme